Hari Rabu, 2 Oktober 2024 Kepala UPA PKK (Dra.Lucia Rita Indrawati, M.Si). Dalam sambutanya mengucapkan terima kasih dan selamat datang atas keikutsertaan dalam kegiatan ini yang di selenggarakan Tim ULBK( Unit Layanan Bimbingan Konseling) Untidar, Dalam sampain beliau saat ini sangay banyak kasus tentang pergaulan bebas, kekerasaan dan bullying di generasi Gen z, semoga kegiatan ini bisa bermanfaat untuk bisa menghindari hal-hal tersebut
Di lanjutkan Sambutan dan pembukaam Wakil Rektor III (Prof. Dr. Parmin. S.Pd.. M.Pd.). Beliau menyampaikan Banyak budaya yang ada di Magelang. Banyak mahasiswa yang banyak terjerumus pergaulan bebas. Kegiatan ini bisa menyadarkan kita pentingnnya bergaul dengan cara yang baik dan benar. Kita berharap pada aspek religi (agama) tetap ditingkatkan untuk memberi batas. Pergaulan bebas adalah perbuatan tercela. Sering pulang kedesa tidak apa-apa agar rasa budaya tidak luntur.sehingga para mahasiswa juga bisa menjaga nama baik Universitas Tidar dan almemater yang di embankan,
Kegiatan ini juga menghadirkan Narasumber Meraih Karier, Tanpa Kuatir: Strategi Pengembangan Diri Melalui Mindset Bertumbuh
Kondisi akhir akhir ini, bukan yang biasa biasa. Kondisi diluar nalar, mari kita menggunakan lets talk positive, kehidupan bukan tanpa alasan. Apakah kita sudah berdamai dengan hidup anda? Ada 3 hal yang membuat individu tidak maksimal : komplain,
Charles darwin,Melalui teori evolusinya, bukanlah spesies yang kuat dan cerdas, yang mampu survive, tapi mereka yang paling mampu beradaptasi terhadap perubahan.Harus pintar beradaptasi menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Adaptasi dengan nilai-nilai moral yang ada.Generasi Z. 1997 sd 2012. Sekarang sudah mulai gen Alpha. Gen X generasi yang diuntungkan. Di generasi Z ini tidak akan bicara karakteristiknya. Tantangan Gen Z Sulit menentukan, kita jarang mengafirmasi diri kita sendiri. Kuramg mengenal diri, orientasi tidak jelas. Lalu apa yang bisa kita lakukan. Triangle sukses karir : skill, minat, nilai Career path : who am i, kelebihan dan kekurangan, kemauan keinginan, Ketrampilan yang perlu dikembangkan. Belajar, literasi, hidup.dalam sampaina beliau Mulawarman, S.Pd.,M.Pd.,Ph.D. sebagai narasumber pertama
Dalam Penyampaian materi Narasumber II (Kalis Mardiasih)
Hindari Perilaku Beresiko Dan Fokus Capai Cita-Cita, dalam penyampaian banyak hal yang di bahas seperti Menyakiti Diri Sendiri / Self Harm, Perilaku Merokok yang Berlebihan (Sebelum Usia Dewasa), Penggunaan Obat-obatan Terlarang/Narkoba, Perilaku Seksual Beresiko, Perilaku Anti Sosial.
Di lingkungan pendidikan, kekerasan seksual bisa terjadi dalam berbagai kemungkinan, yakni Dosen ke mahasiswa
Staf non-pendidik ke mahasiswa, Mahasiswa laki-laki ke dosen perempuan atau staf nonpendidik perempuan, Mahasiswa ke mahasiswa, Dosen ke dosen, Rektor/dekan ke mahasiswa, dosen atau staf non-pendidik
Dalam banyak kasus yang terjadi, kekerasan seksual di lembaga pendidikan dilakukan oleh dosen atau staf non-pendidik terhadap mahasiswa dikarenakan oleh ketimpangan relasi kuasa, yaitu dosen yang menyalahgunakan wewenang untuk memaksa, menakuti, memanipulasi dan membuat murid tidak berdaya.Tindakan saat menjadi saksi peristiwa Kekerasan Seksual, sehinga anak muda gen z sekarang bisa lebih bijaksana dalam bertindak supaya tidak menyesal dan rugi diri sendiri.