Koordinasi Kelurahan Potrobangsan ke Kantor UPT PKPP

Selasa, 18 Januari 2022 Lurah Potrobangsan (Ibu Sussy) datang ke kantor UPT Pengembangan Kewirausahaan dan Pembangunan Pedesaan Untidar dengan maksud untuk berkoordinasi terkait pelaksanaan kegiatan yang akan di berikan oleh UPT PKPP di tahun 2022 sebagai realisasi permohonan dari kelurahan potrobangsan untuk pendampingan dan pembentukan kampung wisata dumpoh.

Sesuai dengan program Pemerintah Kota Magelang yang pada tahun 2022 ini memiliki visi misi Kota Magelang menjadi maju, sehat dan bahagia, yang salah satu wujud atau implementasinya melalui pengembangan kawasan dengan pembentukan kampung yang memiliki potensi untuk dijadikan sebagai kampung wisata.

Koordinasi Identifikasi Kampung Wisata Dumpoh bersama Dinas Pariwisata Kota Magelang

UPT PKPP melalui 2 staf Tendiknya mengikuti rapat koordinasi dalam pembentukan Kampung Wisata Dumpoh, Kelurahan Potrobangsan, Kota Magelang. Ini merupakan bentuk tindaklanjut dari kerjasama yang akan dilaksanakan oleh UPT PKPP bersama Pemerintah Desa Potrobangsan di tahun 2022. Yang diawali dengan rapat tersebut, yang di hadiri dari Ibu Kepala Dinas Pariwisata Kota Magelang, Kelurahan Potrobangsan, Tokoh Masyarakat, dan Pelaku Wisata.

Pendampingan Lapangan ke Mahasiswa Wirausaha dan UMKM Binaan

Tim UPT Wiradesa berkunjung ke rumah ibu Farida pembuat kue chiffone. Tim menanyakan aplikasi program pendampingan yang telah dilaksanakan dan kendalanya.

Ibu Farida mejelaskan bahwa pendampingan digital marketing tidak diaplikasikan karena ibu Farida sudah mempunyai pasar tetap, bahkan tergolong pesanannya terlalu banyak. Kendala yang dialami ibu Farida adalah line produksi yang kurang karena ukuran dapurnya sempit. Ibu Farida telah memiliki tempat untuk dapur yang lebih luas namun masih dalam bentuk gudang. Biaya untuk merenofasi gudang menjadi dapur produksi masih belum terkumpul.

Penjaga kios Green Shoes, Miftahudin menyampaikan bahwa belum ada karyawan tetap yang menjaga kios, sehingga terkadang kios terlambat buka apabila pemiliknya ada acara lain. Dengan kasus tersebut, diharapkan UPT Wiradesa dapat mendampingi untuk membuat suatu manajemen yang baik.

Pemilik Bandeng Presto, bapak Sutrisno mempunyai kendala pengelolaan akun marketplace dan sosial medianya sehingga memerlukan bantuan administrator. Selain itu, tokonya belum tertata, sehingga tidak layak untuk jualan makanan.

Pemilik Bonmino, ibu Susi menerangkan bahwa beliau telah mencoba aktif menawarkan abonnya di marketplace & sosial media untuk promosi produknya namun tidak laku. Beliau telah dan UMKM Kota magelang telah didampingi oleh pemerintah kota untuk memasarkan produknya dipersatuan Hotel dan Restoran Magelang dengan model bisnis titip jual. Dengan model ini, ibu susi lebih senang karena dagangannya lebih cepat laku dan dia lebih fokus untuk produksi dan berinovasi.

Pemilik Jam Akrilik Khoirul, mejelasakan bahwa promosi digital yang lebih efektif adalah sosial media Facebook, Instagram dan Whstsapp Status. Order jam akrilik yang ia peroleh rata-rata satu pelanggan per dua minggu. Kendala yang lain adalah mengenai proses produksi yang terlalu lama karena motor ukirnya kurang cepat dan mata bor yang digunakan adalah kualitas rendah. Kedepan Khoirul ingin membuat media komunikasi dia dengan pelanggan yang dapat saling berinteraksi untuk menentukan design jam akriliknya. Selain itu, ia ingin mengembangkan usahanya ke plakat akrilik dan jasa ukir furniture.

UPT PKPP Menindaklanjuti Kerjasama dengan LPMPP UNY

UPT PKPP Menindaklanjuti kerjasama yang sebelumnya telah dibangun komunikasi yang baik dengan LPMPP UNY.

Dr. Sri Sarwanti PIC kewirausahaan meminta strategi untuk perencanaan LSP P1 skema kewirausahaan. UNTIDAR telah mempunyai 3 asesor. Langkah apa yang harus dilakukan untuk pembentukan LSP P1 Kewirausahaan. Selain itu, tugas pokok fungsi dan sistem menejemen yang pusat karir yang sesuai standar perguruan tinggi.

Dr. Arwan menjelaskan Skema Sertifikasi pendamping UMKM. Apabila ingin membuat LSP lebih baik langsung beberapa skema LSP P1. Asesor harus mempunyai sertifikat teknis (pendamping UMKM) dan mempunyai sertifikat asesor kompetensi. Setelah mempunyai syarat tersebut, harus mempunyai keabsahan lembaga. Rektor membuat dewan pengarah yang beranggotakan Rektor, WR & Kepala lembaga. Pengarah tersebut menyusun SOTK. Pembuatan skema disesuaikan dengan SKKNI terbaru & materi pokok sertifikasinya. SOP penjaminan mutu untuk pelaksanaan sertifikasi.

Karena LSP yang ada di FT sedang diusulkan, maka skema kewirausahaan diusulkan sekarang agar biayanya terjangkau. Setiap pengusulan skema harus mendatangkan asesor BNSP meninjau lokasi.
Dr. Rosi berbicara mengenai pusat karir UNY telah berhasil mencapai treasure study hingga 97%.

Treasure study UNY mendapatkan operasional hibah. Hibah tersebut digunakan untuk pengembangan sistem yang paling baru dan harus menarik. Sistem tersebut harus mempunyai informasi yang menarik untuk alumnus agar tertarik untuk berkunjung seperti lowongan pekerjaan, jaringan usaha, job fair dll. Strategis lain adalah job training untuk alumni. Membuat prgram tes pemetaan diri untuk alumni (psikotes) gratis. Menerima pelaporan kinerja dosen dari alumnus untuk feedback lembaga.

RAPAT RUTIN PIMPINAN UPT BESERTA STAF AHLI DAN TENDIK

Kegiatan ini diadakan salah satu rutinitas UPT dalam menyikapi setiap kebijakan dan arah pimpinan di tingkat universitas terkhusus untuk UPT PKPP, dalam kesempatan kegiatan kali ini juga disampaikan oleh Kepala UPT PKPP, Dra. Lucia Rita Indrawati, Bahwa UPT PKPP kedepan harus bisa mendukung lebih banyak dengan indikator – indikator kinerja yang telah di tetapkan, serta bisa berkontribusi untuk masyarakat baik di sekitar Untidar maupun di desa yang saat ini menjadi binaan yaitu di desa wisata ngargogondo dan desa kwadungan gunung.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, (20/12), kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi staf ahli untuk menyampaikan usulan kegiatan di tahun 2022, baik dari PIC unit pengembangan kewirausahaan dan PIC unit pembangunan pedesaan.

sebagai tindaklanjut untuk usulan yang telah disampaikan diawal tahun 2021 untuk program tahun 2022. kegiatan ini rutin dilaksanakan untuk mendiskusikan jika masih ada kebutuhan pendampingan yang belum sesuai dengan aturan maupun kebutuhan pada saat pelaksanaan di lapangan.

Penulis : TAV/UPTPKPP

UPT PKPP Menginisiasi Pembuatan Satu Data Desa, melalui Rintisan Satu Data Desa Se – Kabupateng Magelang

UPT Pengembangan Kewirausahaan dan Pembangunan Pedesaan (UPT PKPP) Untidar memiliki komitmen untuk memilik satu data desa se – kabupaten magelang sebagai nantinya data terkait potensi – potensi seperti sumber daya alam atau manusia, serta potensi wisata dsb bisa dimiliki dan bisa UPT berikan bagi dosen yang membutuhkan informasi terkait hal tersebut. sebagai bahan penelitian atau pengabdian kepada masyarakat.

Sehingga dari data tersebut dosen yang akan melakukan penelitian atau pengabdian tidak perlu ke kantor tersebut dan bisa di layani melalui aplikasi atau data browser.

Kegiatan ini disambut dan diapresiasi bagus oleh Bapak Kepala Dinas Diskominfo Kabupaten Magelang serta Bapak Sekretaris Dinas Dispermades Kabupaten Magelang. dalam kesempatan ini beliau berdua memiliki peranan yang sangat erat dengan UPT PKPP dalam mengembangkan dan mewujudkan desa berkembang dari sisi SDM dan Teknologi, tentunya dalam pemanfaatan yang positif.

sudah ada beberapa aplikasi atau data yang dimiliki oleh Diskominfo Kab. Magelang, namun masih banyak data desa yang perlu dikerjasamakan oleh Untidar melalui UPT PKPP dan dinas pemberdayaan masyarakat dan desa. supaya nantinya bisa komprehensif dalam membangun dan mengembangkan desa melalui digitalisasi desa dan program pengembangan sumber daya manusia.

dalam kesempatan ini juga UPT PKPP diberikan aplikasi untuk mengakses ke beberapa data yang nantinya bisa dijadikan bahan untuk data awal informasi tentang desa – desa di wilayah kabupaten magelang.

Penulis : TAV/UPTPKPP

 

BERDISKUSI DENGAN TOKOH KWADUNGAN, UNTUK USULAN PENGEMBANGAN DAN PENDAMPINGAN TAHUN 2022

Komitmen Universitas Tidar dalam pendampingan desa semakin dikukuhkan melalui Gerakan Kampus Desa yang menjadi program prioritas di tahun 2022 sebagai salah satu desa binaan. pada hari Rabu (15/12) UPT PKPP kembali mengadakan diskusi interaktif dengan Pemdes, Tokoh Masyarakat, PKK, Karang Taruna dan beberapa stake holder terkait di desa kwadungan gunung.

Pimpinan UPT PKPP, Dra. Lucia Rita Indrawati, M.Si., dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa tahap pemetaan masalah ini sangat penting untuk data awal yang kami akan dapatkan guna merumuskan kegiatan yang akan di usulkan di tingkat universitas ebsgai bahan pendampingan tahun 2022.” imbuhnya.

Kegiatan ini diikuti oleh peserta yang terdiri dari perwakilan BUMDes, pemuka agama, dan masyarakat. Disebutkan bahwa Kwadungan Gunung memiliki beberapa potensi destinasi yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Di antaranya Camping Ground Sedadap dan makam Dusun.  Area Sedadap merupakan area wisata alam berupa tanah terasering yang ditumbuhi pohonan pinus, ikaliptus, edelwise, cempedak, pohon sedadap (pohon endemik). Sedang makam Dusun memiliki potensi daya tarik karena terdapat makam pendiri Dusun.

“Di camping Ground Sedadap telah terbentuk kepengurusan namun tidak efektif karena tugas pokok dan fungsinya belum diatur secara detail dan belum legal (tidak ada SK). Tim kepengurusan tersebut kami sebut sebagai Tim Outbound,” jelas salah seorang peserta.

Kesenian, UMKM, dan kuliner dalam desain besar potensi wisata, perlu diselenggarakan sebagai wisata pendukung. Dari data yang ada, hampir setiap RT di Kwadungan Gunung mempunyai kelompok kesenian berupa tari tradisional, yaitu Kuda lumping, Tari topeng, Angklung, Kobro siswa, dan Bangilun.

Peserta lain menjelaskan, untuk bidang kerajinan, yang ditekuni oleh ibu rumahtangga di Kwadungan Gunung adalah rajutan dan bunga sintesis. “Model bisnis rajutan sudah terbentuk. Suplier mengirimkan benang ke ibu-ibu pengajin, kemudian setelah jadi disetorkan kembali ke suplier. Pengrajin mendapatkan upah sesuai dengan jumlah rajutan yang dibuat. Jenis rajutan yang dibuat adalah tas dan dompet. Sedangkan kerajinan bunga sinstesis dibuat dari limbah plastik. Model bisnis bunga sintesis belum terbentuk. Kendala dari kerajinan ini adalah pemasaran,” lanjutnya.  Peserta tersebut menambahkan, kuliner pada desa Kwadungan gunung adalah Tempe Renyah. Bisnis ini sidah berjalan namun masih dipasarkan pada lingkup warung-warung lokal sekitar desa.

Dalam kesempatan tersebut juga diputuskan langkah yang harus dilakukan untuk pengelolaan wisata di Kwadungan Gunung yang pertama adalah penerbitan SK POKDARWIS di bulan Januari 2022. Pada bulan Februari 2022 membentuk rencana aksi yang melibatkan pengurus dan UMKM setempat. Setelah itu Pelatihan dan pendampingan promosi, legalitas usaha, dan HKI apabila memungkinkan.

Penulis : DW/ Humas

UPT PKPP Menyelenggarakan Forum Group Discussions Renstra UPT PKPP

UPT Pengembangan Kewirausahaan dan Pembangunan Pedesaan (PKPP) Untidar menggandeng Disparpora Kab. Magelang, Disperindag Kota Magelang, Dindagkopukm Kab, Magelang dalam kegiatan Forum Group Discussions Renstra UPT di Gedung Kuliah Umum dr, H.R. Suparsono, Senin (26/11). FGD Renstra UPT adalah implementasi dari rencana program kerja yang telah diajukan sebelumnya. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa perwakilan desa yang menjadi binaan UPT PKPP.

 

UPT Menginisiasi Gerakan Kampus Desa di Wilayah Kwadungan Gunung, Kledung

UPT Pengembangan Kewirausahaan dan Pembangunan Pedesaan (PKPP) Untidar menggandeng Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Surakarta dalam kegiatan Gerakan Kampus Desa di Desa Kwadungan Gunung, Kledung, Kabupaten Temanggung, Senin (14/11). Gerakan Kampus Desa adalah implementasi dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang menjadi program unggulan Kemendikbudristek. Kegiatan ini diikuti oleh belasan warga representasi dari berbagai elemen seperti BumDES, tokoh masyarakat, BPD, Pamsimas, dan aparatur di desa Kwadungan Gunung.

Dalam sambutannya, Kades Kwadungan Gunung, Agus Susanta, menyampaikan terima kasihnya atas diadakannya kegiatan seperti ini. Dia menyebutkan, pembangunan desa memang sangat memerlukan edukasi dari pihak akademisi dan praktisi professional. “Di kawasan ini, sudah ada beberapa potensi destinasi wisata seperti camping ground, top selfie, dan sebagainya. Namun dalam perjalanannya mengalami banyak kendala sehingga tidak bisa berjalan dengan baik. Kehadiran Untidar semoga bisa menggairahkan kembali bisnis wisata di kawasan ini,” sebutnya.

Kepala UPT PKPP Untidar, Dra. Lucia Rita Indrawati, M.Si. menggarisbawahi bahwa akademisi memang mengemban amanah agar keberadaannya dapat bermanfaat bagi masyarakat. Ia menyebutkan Untidar melalui UPT PKPP telah melakukan pendampingan di beberapa desa agar mampu menjadi Desa Mandiri melalui pembentukan Desa Wisata. “Jika kemarin-kemarin, kami fokus pada desa di kawasan Borobudur, untuk ke depannya kami akan berkonsentrasi di kawasan Kledung ini. Selain mengundang praktisi untuk memberikan edukasi, kami juga berencana mengajak masyarakat desa Kwadungan Gunung ini studi komparasi dengan desa yang telah berhasil.” imbuhnya.

Rahadi Al Paluri, Ketua LPTP sebagai narasumber pertama menjelaskan bahwa penting dalam mengembangkan teknologi pedesaan memperhatikan potensi keunggulan desa. Strateginya adalah melalui inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. “Tidak ada desa wisata yang berhasil tanpa berkolaborasi. Kegiatan seperti ini adalah bentuk kolaborasi. Desa harus benar-benar paham apa potensi yang dia miliki. Gali dan munculkan potensi aslinya diikuti potensi-potensi pendukungnya,” lanjutnya.

Senada dengan Rahadi, Tatag Taufani Anwar, S.IP., Praktisi Desa Wisata Kadipaten Wonosobo, menyebutkan ada 3 hal yang harus dipersiapkan untuk menuju Desa Wisata, yaitu Potensi, Kondusifitas, dan Sapta Pesona. Ia mengaku, di Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gerbang Dewa yang ia kelola, ketiga hal itu ia pegang teguh sebagai modal memulai konsep pembangunan Desa Wisata. “Potensi lokal, perlu. Tapi kondusifitas juga penting. Komitmen penyelenggara, masyarakat, dan aparatur harus dibuat agar terjalin sinergisitas. Sedang Sapta Pesona, di antaranya kebersihan, ketertiban, keramahan penduduk, keamanan, dan sebagainya juga harus dikonsep dengan baik,” pungkasnya.

Selamat Hari Guru Nasional 2021 “Bergerak Dengan Hati, Pulihkan Pendidikan”

UPT Pengembangan Kewirausahaan dan Pembangunan Pedesaan Universitas Tidar mengucapkan Selamat Memperingati Hari Guru Nasional 2021.

Penulis : UPTPKPP/TAV